Haji dalam rangka upacara adat di Jawa Barat : WEBID3

Serangkaian upacara tradisional Jawa Barat, dari agama hingga kelahiran

Jawa Barat merupakan daerah yang menyimpan kekayaan masyarakat adat. Salah satunya  adalah perayaan tradisional Jawa Barat. Perayaan adat yang diadakan oleh provinsi ini sangat beragam. Mulailah dengan agama,  pertanian, kelahiran dan banyak lagi. Cagar budaya masih dilestarikan oleh masyarakat hingga sekarang.

Sebagai warga  Jawa Barat,  perlu ikut serta dalam pelestarian upacara adat. Namun, bagi warga provinsi lain, kajian warisan budaya Jawa Barat merupakan bentuk kecintaan terhadap Tanah Air.  Cagar budaya juga dapat dijadikan destinasi wisata edukasi.

Wisata budaya tidak hanya dapat  mengedukasi masyarakat Indonesia, tetapi  juga menarik wisatawan mancanegara. Melalui pariwisata,  budaya  dapat ditawarkan kepada semua orang  di  dunia  .   Perayaan  adat tersebut diharapkan dapat diketahui  oleh masyarakat luas hingga dilestarikan.

Konser Tradisional Jawa Barat BurtEmma Religi

Perayaan adat pertama yang  mengandung unsur  religius  adalah  bubur Syura. Kegiatan ini sama sekali tidak terkait dengan   hari  Asyura, yang biasanya disebut sebagai hari  kematian salah satu  tokoh Islam, Hussein.  Cucu Nabi Muhammad (damai dan berkah Allaah besertanya) tewas  dalam   sebuah kasus di Karbala.

Penduduk yang melakukan hajatan tradisional Jawa Barat bernuansa   religius  adalah komunitas Cilacap   .     Tradisi   ISlam sering dikaitkan dengan salah satu nabi, Nuh. Selain itu   juga dikaitkan dengan Nyai Pohaci Sanghyang Sri yang merupakan    dewi kesuburan dalam kepercayaan Jawa.

Tradisi ini berlangsung di luar rumah seorang  anggota  masyarakat yang  dianggap  mampu em enyelakannya.   Pelaksanaannya  juga bisa berada  di pinggir sungai,  ladang atau tempat tertentu yang diinginkan warga  .  Kegiatan ini banyak melibatkan  kelengkapan seperti presentasi, seni, dan  benda-benda  suci alat pembuat bubur.

Upacara  adat Jawa  selanjutnya dengan tema keagamaan adalah ngalungsur pusaka.  Upacara keagamaan yang dipimpin oleh JUru Kunci  ini disebut  Kuncen. Dalam tradisi ini  juga  diperkenalkan benda-benda dari  peninggalan suci Sunan Rohmat.  Benda tersebut masih disimpan oleh penduduk setempat.

Dalam rangkaian proses seremonial, peserta dapat  melihat proses mandi benda-benda yang diwariskan. Peserta dapat menyadari seperti apa dan bagaimana warisan Sunan Rahmat Susi di wilayahnya. Benda-benda warisan ini merupakan simbol perjuangan Sinan Rahmat-Quddus   selama  penyebaran Islam.

Haji dalam rangka upacara adat di Jawa Barat

WEBID :

  1. distributorcctv.co.id
  2. sederhana.co.id
  3. cekberatanak.id
  4. gbsh.co.id
  5. metrofcmalang.id
  6. o2omarket.id
  7. balajar.id
  8. mediaronggolawe
  9. bengkulusatu.co.id
  10. tribratanewspolresmakota.id
  11. swatvnews.id
  12. telkopedia.co.id
  13. stadion.co.id
  14. olymptrade.id
  15. bapper.id
  16. blud-rsudlht.id
  17. djohancapital.co.id
  18. sigmanews.co.id
  19. solusibisnis.co.id
  20. samasetara.id
  21. rsud-jeneponto.id
  22. hubdigital.id
  23. businessreview.co.id
  24. easydeal.id
  25. gatra.co.id
  26. edwardforrer.co.id
  27. sonorasurabaya.co.id

Upacara adat  pertama berupa ziarah adalah Repo Wikasan.   Ziarah  umumnya diselenggarakan  oleh penduduk sekitar   sungai Sepeda, Sirebon. Bentuk kegiatannya adalah kunjungan ke makam Sunan Kaleja. Waktu eksekusi adalah hari Rabu, yang merupakan  minggu terakhir bulan Shafar menurut kalender Hijriyah.

Pemilihan hari Rabu di minggu terakhir bulan Shu’far memiliki arti tertentu.   Pilihan itu didasarkan pada gagasan bahwa ini adalah   hari terbaik untuk menghilangkan kemalangan.   Kekuatan yang juga mengiringi rebo wekasan adalah lomba dayung. Umumnya, lomba diadakan setelah upacara adat selesai.

Upacara tradisional bertema  ziarah Jawa selanjutnya adalah  ngunjung atau munjung. Nama tradisi ini  adalah asal kata   kunjung, yaitu ziarah dan doa di tempat peristirahatan leluhur.   Tradisi ini melambangkan rasa terima kasih  masyarakat   setempat atas  layanan yang telah mereka terima  selama ini.

Penduduk Indramayu, Cirebon  dan  sekitarnya umumnya menyimpan tradisi ini di makam leluhur dan tokoh agama yang  dihormati atau dianggap sakral. Tujuan  imitasi, tentu saja, adalah  untuk meminta keselamatan hidup.   Tradisi  Thanksgiving  biasanya diamati  setelah panen padi.

Dalam tradisi ini dibarengi dengan pertunjukan Wayang Collet dan gambar sebagai kesenian daerah. Selain itu,  komunitas ini juga menawarkan  berbagai  masakan  khas, seperti tumpen grey dan jenis masakan tradisional lainnya  sesuai anjuran.

Bentuk rasa syukur atas rahmat Tuhan melalui upacara adat Jawa Barat

Selain tema keagamaan, banyak   juga upacara adat yang digelar sebagai  bentuk   rasa syukur atas kelimpahan rahmat  untuk mencari nafkah dari alam. Ada berbagai jenis lembaga masyarakat untuk mencari nafkah di alam, mulai dari bertani hingga melaut.   Kemudian  masyarakat menjalankan tradisi bersyukur kepada alam.

Upacara  bertema tradisional  pertama  adalah  Festival Laut.    Situs  tradisi tersebut berada di  Pangandaran Syamis  dan Pelabuhan Ratu,  Sukabumi. Selain itu, juga dilakukan di berbagai wilayah pesisir Jawa Barat. Dalam pel KSananya, para nelayan yang membawa sesaji di BiraH sh dulunya adalah  DeepRantic dengan berbagai hiasan.

Salah satu pertunjukan dalam  tradisi tersebut adalah   kepala kerbau yang dibungkus kain putih. Pengorbanan ini tenggelam ke laut sebagai simbol pengorbanan kepada penjaga laut  dan penolakan tuan rumah.   Tradisi ini diadakan  setiap tahun  sebagai  bentuk rasa syukur dan harapan  akan keselamatan saat mencari makanan di laut.

Upacara adat di Jawa Barat sebagai bentuk  rasa syukur atas nikmat  pencipta  selanjutnya  adalah ngalaksa. Berbeda dengan pesta laut yang sering   diadakan oleh nelayan, ngalaksa diselenggarakan oleh petani.   Tradisi ini biasanya dilakukan oleh warga  kecamatan Ranka Kalong, Sumidang.

Proses pelaksanaan ngalaksa adalah  pemindahan padi ke  lumbung menggunakan  rengkong (bambu tinggi berlubang yang biasanya digunakan untuk menampung padi). Acara ini pada bulan Juni. Hal yang menarik dalam  tradisi ini adalah suara musik renggong yang bergetar saat berjalan.

Ngalaksa memiliki  arti  ungkapan syukur populasi untuk panen yang sukses ketika.   Masyarakat tidak pernah melupakan peran Tuhan dalam kesuksesan hidup. Setelah mendapatkan pelayanan selama panen, masyarakat selalu melakukan  galaxa sebagai bentuk  rasa syukur kepada sang pencipta.

Upacara Dat Jawa Barat Tradisi pernikahan hingga kehamilan

Jawa Barat memiliki banyak upacara adat. Memang, pada pesta pernikahan hanya ada 1 upacara.   Di antara  perayaan di pesta pernikahan  adalah bedak neundeun. Tradisi adalah kunjungan orang tua laki-laki ke orang tua perempuan dalam perjalanan persahabatan dan pengalihan niat untuk tunduk.

Setelah itu, ngalamar, tradisi berupa kunjungan ayah laki-laki untuk menanyai perempuan, dilakukan. Dalam tradisi desain rencana pernikahan untuk kedua mempelai. Setelah itu, juga diadakan upacara, yaitu proses pengiriman calon mempelai pria kepada orang tua wanita untuk dinikahkan.

Setelah seorang wanita menjalani masa kehamilan, tingkepan dilakukan.  Tradisi  ini  dilakukan setelah  seorang  wanita mengandung bayinya selama 7 bulan . Tingkepan dari kata tingkep memiliki arti tertutup. Intinya calon ibu dilarang  bergaul dengan suaminya dalam waktu 40 hari setelah lahir.

Upacara adat Tingpan  Jawa Barat sering diisi dengan pengajian dan mandi ibu hamil.  Dalam tradisi ini juga disajikan rujak kanistren, rujak yang terdiri dari 7  spesies atau jenis  .  Sang ibu akan dimandikan  oleh 7 kerabat dekat dengan  menuangkan tujuh air bunga.

Pada koil 7, belut dimasukkan hingga menyentuh perut ibu. Imitasi ditujukan untuk mengharapkan keselamatan anak dalam kandungan.   Selain itu,   juga untuk menjaga  kesehatan ibu dengan mengurangi bagian   kerja karena  masa kehamilan yang besar.

Jawa Barat memiliki beragam   tradisi  yang masih dilestarikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Hampir setiap aspek kehidupan dirayakan oleh tradisi, mulai dari pernikahan, kehamilan dan berusaha  mencari nafkah  hingga ziarah hingga menghormati leluhur.  Bubur sura, repo wickasan dan festival laut adalah beberapa contoh ubakara tradisional Jawa Barat.